Cerita cinta segitiga ini awal mulanya terjadi di sebuah kampus. Diceritakan Anis adalah seorang mahasiswi yang sekarang sedang menjalani kuliahnya di salah satu Universitas terkenal di Indonesia. Dia adalah salah satu mahasiswi yang sangat pintar dan memiliki seorang sahabat yang juga kuliah di kampus yang sama dengannya. Gita, dialah sahabat Anis yang saling kenal saat masuk bangku SMA dan hingga saat ini mereka bersama di kampus yang sama juga. Kedua sahabat ini selalu berbagi, suka dan duka mereka jalani berdua dengan penuh kebahagiaan. Meskipun mereka mengambil jurusan yang berbeda di kampus tersebut, namun setiap hari mereka tetap bersama karena rumahnya juga saling berdekatan. Saling berbagi ilmu dan waktu, itulah keseharian mereka.
Pada suatu hari ada seorang mahasiswa yang baru pindah dari Universitas lainnya. Dia melanjutkan kuliahnya ke Universitas yang Anis dan Gita jalani karena salah satu alasan keluarga. Pria ini sangatlah tampan, dewasa, dan juga baik hati. Arif, itulah nama mahasiswa baru tersebut yang kini hadir di kampus Anis dan Gita. Suatu hari Arif bertemu dengan Anis dan mereka saling bercerita pengalamannya masing-masing. Semakin hari Arif dan Anis semakin kenal dekat dan diapun mengenalkan Arif kepada sahabatnya Gita. Akhirnya ketiganya menjadi sahabat yang setiap harinya melewati waktu bersama. Sekarang setiap hari Anis dan Gita ditemani dengan Arif yang juga sudah dianggap sahabat oleh mereka. Namun siapa sangka, Arif menyimpan rasa cinta terhadap Anis tanpa sepengetahuan Gita.
Saat itu Arif sedang berjalan di kampus, tidak sengaja bertemu dengan Anis. Tanpa basa basi Arif menyatakan cinta kepada Anis. Tetapi cintanya ditolak oleh Anis karena dia hanya menganggap Arif sebagai sahabatnya. Arif-pun mengerti akan hal itu dan dia mencoba menghilangkan perasaan cinta terhadap Anis.
Selepas pulang dari kampus, Anis bertanya-tanya terhadap dirinya sendiri. Dia selalu merasakan hal yang aneh, dia selalu merasakan penyesalan karena telah menolah Arif. Diapun menelepon Gita untuk mencurahkan isi hatinya. Dia ceritakan semua kejadian itu dan dia juga mengatakan bahwa dirinya begitu menyesal karena sesungguhnya dia juga menyukai Arif. Gita mengerti perasaan sahabatnya itu, dan diapun berkata “Yasudah, aku bantu kamu untuk mendekati dia lagi ya. Bukan sebagai sahabat, tetapi sebagai kekasih” kata Gita sambil merangkul Anis. Anis merasa sangat senang karena sahabatnya mau mengerti dan membantunya.
Gita memiliki rencana mendekati Arif untuk membuka kembali hati Arif agar mau mencintai Anis sahabatnya. Setiap hari Gita memberikan perhatian untuk Arif agar dia mau dibujuk dan mau menembak lagi sahabatnya yang sekarang sedang menyesal. Tetapi usaha Gita selalu gagal karena Arif merasa dengan kejadian tersebut kini persahabatan mereka mulai renggang. Hingga pada akhirnya karena Gita selalu dekat dengan Anis, tidak diduga kalau Arif malah menjadi mencintai Gita yang sekarang memang sudah memiliki kekasih. Disaat ada sebuah pesta ulang tahun Rani (teman sekelas Gita), siapa sangka Arif menyatakan cinta kepada Gita. Meskipun Gita sekarang mempunyai pacar, tetapi karena setiap hari dekat dengan Arif maka Gita juga memiliki perasaan yang sama dengan Arif. Akhirnya Arif dan Gita berpacaran tanpa sepengetahuan Anis.
Waktu demi waktu berlalu, Gita selalu berbohong kepada Anis. “Git, gimana usaha kamu mendekatkanku dengan Arif? Sampai sekarang kita tetap saja jauh” tanya Anis kepada Gita. Dengan was-was Gita-pun menjawabnya kembali dengan kebohongan “Emm,,, em… aku sedang berusaha Nis, tetapi sepertinya sangat sulit untuk membuka hati Arif kembali”. Mendengar jawaban itu Anis sangat sedih, dan diapun memutuskan untuk mencoba melupakan Arif. Ditengah usaha Anis melupakan Arif, tiba-tiba Rani (teman sekelas Gita) menghampiri Anis. “Anis, ada yang mau aku bicarakan sama kamu. Kamu sahabatnya Gita kan? Ini sangat penting” ujar Rani kepada Anis. “Eh Rani, ada apa Ran?” jawab Anis dengan penuh kebingungan. Karena Rani merasa bahwa perbuatan Gita itu salah, maka dari itu dia mengatakan yang sesungguhnya kepada Anis “Saat pesta ulang tahunku Gita dan Arif datang. Arif menembak Gita, dan merekapun jadian. Ku rasa kamu harus tahu hal itu Nis, karena aku tahu kalau kamu menyukai Arif”. Mendengar hal tersebut Anis sangat terpuruk. Dia langsung pulang dari kampus dengan air mata yang tidak berhenti berlinang. Dia tidak memperdulikan tanya setiap orang yang melihatnya menangis dan dia hanya terus saja berlari untuk pulang ke rumah.
Singkat cerita, Gita-pun merasakan ada yang berbeda dari Anis. Akhir-akhir ini Anis jarang mengajak ataupun meluangkan waktu untuk belajar bersama ataupun hanya sekedar berkumpul. Perasaan Gita-pun sudah curiga bahwa Anis sudah mengetahui apa yang telah dia dan Arif perbuat. Akhirnya Gita datang ke rumah Anis, tanpa basa-basi dia langsung memeluk Gita sambil berkata “Anis aku tahu kamu sangat marah kepadaku, tetapi akupun tidak mengerti kenapa aku menerima Arif, dan akupun tidak mengerti kenapa semua menjadi seperti ini. Tolong maafkan aku Nis, jangan berubah, jangan tinggalkan sahabatmu ini, hukumlah aku Nis aku mohon maafkan aku. Apa yang harus aku lakukan Nis agar kau memaafkan kesalahanku ini?” sambil menangis tersedu-sedu. Lalu Anis menjawabnya “Tidak apa-apa Git, kamu tidak perlu melakukan apapun. Aku sudah memaafkan kamu, dan kamu tetaplah sahabatku”. Mendengar jawaban tersebut Gita semakin merasa bersalah dan air matanya semakin deras. Dia terus menerus memohon dan meminta agar dia dihukum karena hal tersebut. Lalu Anis berkata “Kamu harus berjanji yah jangan pernah mengulangi semua ini. Cukup ini yang pertama dan terakhir Git”. Gita akhirnya berjanji tidak akan melakukan hal tersebut lagi, dan mereka berduapun berpelukan dengan tangisan. Disaat keadaan begitu dramatis, tiba-tiba Arif datang. Arif merasa sangat menyesal dengan kejadian ini, dia berlutut kepada Anis dan Gita untuk meminta maaf. “Karena kehadiranku, persahabatan kalian menjadi kacau seperti ini. Aku mohon maafkanlah aku, aku ingin kita bertiga tetap bersahabat” kata Arif. Anis dan Gita tidak mengatakan apapun, mereka langsung menarik Arif dan mereka bertiga akhirnya berpelukan. Arif berjanji tidak akan ada lagi cinta yang akan merusak persahabatan mereka lagi. Ketiga sahabat inipun akhirnya kembali bahagia dan berkumpul bersama setiap hari.
No comments:
Post a Comment