Tuesday, 9 September 2014

Menanggapi Artikel Ekonomi mengenai ketenagakerjaan


Sektor Ketenagakerjaan Yang Perlu Diperhatikan Menuju Mea 2015
Liputan6.com, Jakarta Jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, sektor ketenagakerjaan patut menjadi sorotan yang serius. Hal ini karena dari total angkatan kerja di Indonesia, hampir 50% hanya lulusan sekolah dasar (SD) atau kurang dari itu.

Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto, langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi tantangan MEA ini yaitu dengan mengemas sumber daya manusia yang jumlahnya sedikit, tetapi memiliki keunggulan dan produktivitas yang tinggi.

Dia mencontohkan, Indonesia memiliki sumber daya manusia unggul dalam sektor industri kreatif, termasuk para seniman dan ahli di bidang kuliner tradisional.
"Mereka ini kalau dilengkapi dengan para pemandu wisata profesional, maka akan dapat dikemas dalam sektor pariwisata," ujarnya saat membuka seminar bertema 'Wajah Tenaga Kerja Indonesia Pasca 2014: Dalam Rangka Menghadapi Persiangan ASEAN Economic Community (AEC) 2015' di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014).

Suryo menjelaskan, sektor pariwisata indonesia pada tahun lalu mampu menjaring wisatawan lebih dari 8,6 juta orang dengan pendapatan devisa mencapai US$ 9 juta. Selain itu, sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 10 juta orang dengan total upah mencapai Rp 10 triliun.

"Dalam lima tahun ke depan, saya yakin jumlah kunjungan dapat meningkat mencapai 15 juta wisatawan jika ditangani secara terintergrasi," lanjutnya.

Selain sektor pariwisata, sektor perikanan, pertanian dan kehutanan juga memiliki tenaga kerja yang belum dikemas dalam suatu industri modern dan kompetitif. Padahal Indonesia memiliki banyak nelayan, petani dan tukang kayu.
"Sumber daya manusia terampil ini perlu ditingkatkan ke tataran industri kecil dan menengah agar dapat memberikan kehidupan layak kepada masyarakat," katanya.

Sektor lain yang juga belum dikemas secara baik yaitu teknologi dan telekomunikasi. Suryo menilai banyak ahli dari sektor tersebut serta para tamatan SMK di berbagai bidang yang belum dikemas dalam industri tertentu.
"Akibatnya mereka harus berjuang sendiri-sendiri dan sebagian dimanfaatkan perusahaan internasional sebagai tenaga kerja musiman," tandasnya. (Dny/Ndw)

Tanggapan :
                Tanggapan saya mengenai pemaparan ketua Kadin dalam berita tersebut ialah
1.       Untuk menuju AEC 2015, yang mana nantinya orang- orang di negara ASEAN akan bebas mencari pekerjaan di seluruh negara ASEAN. Indonesia perlu untuk meningkatkan SDM agar masyarakat kita mampu bersaing dengan orang ASEAN lainnya
2.       SDM Indonesia unggul dalam bidang industri kreatif, seniman, dan kuliner. Ditambah dengan menjanjikannya  sektor pariwisata keunggulan itu akan semakin memperkuat pariwisata indonesia
3.       Dengan keunggulan di sektor pariwisata ini, seharusnya kita sebagai masyarakat dapat menjaga keindahan alam dan seni budaya indonesia yang merupakan daya tarik wisata Indonesia itu sendiri
4.       Sektor yang masih perlu dikembangkan di industri moderen serta teknologi dan komunikasi, SDM terampil dan cerdas ini harus ditingkatkan dan lebih diperhatikan pemerintah agar kemampuan mereka dapat dapat dikembangkan dandigunakan di dalam negeri ,bukan untuk industri internasional yang tak ikut membangun perekonomian diIndonesia
5.       Dan dari semuanya yang terpenting adalah Indonesia mempunyai kemampuan untuk jauh lebih meningkatkan perekonomiannya , Namun SDM harus lebih dikembangkan dan diperhatikan agar pembangunan ekonomi dapat meningkat


No comments: